Pendahuluan
Kandungan merkuri di dalam reservoir bervariasi, mulai dari ppt(w) hingga ppm(w), bergantung geologinya. Ketika reservoir diproduksi, merkuri (dalam bentuk unsur/elemen dan senyawa) yang terdapat di dalam reservoir, akan terdistribusi ke dalam fasa gas, minyak, dan air, selanjutnya mengalir ke permukaan bumi. Tabel berikut menunjukkan kandungan merkuri di dalam gas dan kondensat.
Kandungan merkuri di dalam reservoir bervariasi, mulai dari ppt(w) hingga ppm(w), bergantung geologinya. Ketika reservoir diproduksi, merkuri (dalam bentuk unsur/elemen dan senyawa) yang terdapat di dalam reservoir, akan terdistribusi ke dalam fasa gas, minyak, dan air, selanjutnya mengalir ke permukaan bumi. Tabel berikut menunjukkan kandungan merkuri di dalam gas dan kondensat.
Tabel 1. Kandungan
Merkuri di Dalam Gas dan Kondensat
Lokasi
|
Gas
(mg/Sm3)
|
Kondensat
(mg/kg) atau ppb(w)
|
Eropa
|
100 –
150
|
-
|
Amerika Selatan
|
50 - 120
|
50 – 100
|
Asia Tenggara
|
100 -
700
|
400 -
1200
|
Afrika
|
80 - 100
|
500 -
1000
|
Ketika temperatur menurun, uap merkuri dapat terkondensasi.
Fasa gas berubah menjadi fasa cair. Merkuri dapat terkondensasi di dalam cooler, separator, dan heat exchanger.
Sifat Merkuri
Sifat merkuri Hgo adalah sebagai berikut:
-
Kelarutan dalam air : 0,064 mg/L (64
mg/L)
-
Konsentrasi jenuh di udara : 14 mg/m3 (14.000 mg/m3) pada 20oC
-
Titik leleh :
-38,9oC
-
Titik didih :
356,6oC
-
Densitas :
13,5 g/mL
-
Massa molekul relatif : 200,59
Umumnya kelarutan merkuri di dalam hidrokarbon lebih tinggi
dibandingkan di dalam air.
Jenis dan wujud merkuri adalah sebagai berikut:
1.
Elemental mercury, Hgo
Hgo larut dalam crude oil dan hidrokarbon gas.
Kelarutan Hgo sangat bergantung
pada temperatur. Jika temperatur menurun, kondensasi akan terjadi dan Hgo akan terpresipitasi.
2.
Merkuri organik (R-Hg atau R-Hg-R)
Merkuri organik (organomercury) larut dalam crude
oil dan kondensat. Kelarutannya lebih tinggi daripada Hgo. Merkuri
organik yang “terkenal” adalah dimethyl
mercury (CH3-Hg-CH3).
3.
Merkuri anorganik
HgCl2 termasuk merkuri anorganik,
kelarutan di dalam air tinggi, sedangkan kelarutan di dalam crude oil dan kondensat rendah.
4.
Merkuri kompleks
Ligan organik, yaitu asam organik, EDTA,
porphyrin, dan thiol.
5.
Senyawa merkuri tersuspensi
Contohnya adalah HgS dan HgSe yang berfasa padat
(solid) dan tidak larut dalam fluida.
Hgo, R-Hg, dan R-Hg-R dapat terserap ke partikel
padat (besi oksida, besi sulfida, pasir, wax,
dan lainnya).
Merkuri yang umum terdapat dalam gas adalah Hgo,
sedangkan yang umum terdapat dalam kondensat adalah merkuri organik.
Bahaya Merkuri
Pada temperatur kamar, merkuri Hgo berwujud cair.
Merkuri umum digunakan untuk termometer, manometer, barometer, electric switch, lampu, serta beberapa
jenis produk farmasi dan kosmetik. Kontainer merkuri di instrumen-instrumen
tersebut tidak menyebabkan masalah kesehatan, kecuali jika uap merkuri terpapar
di udara.
Uap merkuri bersifat toksik dan menimbulkan masalah
kesehatan, yaitu:
-
masalah sistem saraf, pencernaan, dan kekebalan
tubuh
-
masalah perkembangan janin/anak
-
masalah paru-paru, ginjal, kulit, dan mata
WHO menetapkan merkuri sebagai satu dari 10 zat kimia (top ten) yang perlu diwaspadai bagi
kesehatan publik.
Rekomendasi ambang batas paparan merkuri yang diperbolehkan (PEL,
permissibile exposure limit) adalah
sebagai berikut:
-
OSHA : 100
mg/m3 untuk pekerja yang
beraktivitas 8 jam.
-
NIOSH : 50 mg/m3
untuk pekerja yang beraktivitas lebih dari 10 jam.
-
ACGIH : 25 mg/m3
untuk pekerja yang beraktivitas 8 jam.
Hingga tahun 1973 tidak ada laporan mengenai dampak merkuri di
dalam gas terhadap industri, hingga terjadi kecelakaan katastrofik di LNG plant di Skikda, Algeria. Investigasi
menyimpulkan korosi yang terjadi pada heat
exchanger aluminum akibat korosi oleh merkuri merupakan penyebab kecelakaan tersebut.
Gambar 1. Insiden di LNG Plant, Skikda, Algeria
Sumber:
-
Interaction of Mercury with Metal Surfaces,
Johnson Matthey Catalysts, 2009.
-
Carnell and Willis, Mercury Removal from Liquid Hydrocarbons, Johnson Matthey
Catalysts, 2005.
-
NUCON, MERSORB®
Mercury Adsorbents, Design and Performance Characteristics, Bulletin 11B28
– 2010.
-
Abu El Ela, I.S. Mahgoub, M.H. Nabawi, and Abdel
Azim, Mercury Monitoring and Removal at Gas Processing Facilities: Case Study
of Salam Gas Plant, Society of Petroleum Engineer (SPE), 2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar