Senin, 28 Oktober 2013

Mercury Removal (1)



Pendahuluan

Kandungan merkuri di dalam reservoir bervariasi, mulai dari ppt(w) hingga ppm(w), bergantung geologinya. Ketika reservoir diproduksi, merkuri (dalam bentuk unsur/elemen dan senyawa) yang terdapat di dalam reservoir, akan terdistribusi ke dalam fasa gas, minyak, dan air, selanjutnya mengalir ke permukaan bumi.  Tabel berikut menunjukkan kandungan merkuri di dalam gas dan kondensat.
Tabel 1. Kandungan Merkuri di Dalam Gas dan Kondensat

Lokasi

Gas

(mg/Sm3)

Kondensat

(mg/kg) atau ppb(w)

Eropa

100 – 150

-

Amerika Selatan

50 - 120

50 – 100

Asia Tenggara

100 - 700

400 - 1200

Afrika

80 - 100

500 - 1000
Ketika temperatur menurun, uap merkuri dapat terkondensasi. Fasa gas berubah menjadi fasa cair. Merkuri dapat terkondensasi di dalam cooler, separator, dan heat exchanger.
 
Sifat Merkuri
Sifat merkuri Hgo adalah sebagai berikut:
-          Kelarutan dalam air                 : 0,064 mg/L  (64 mg/L)
-          Konsentrasi jenuh di udara     : 14 mg/m3 (14.000 mg/m3) pada 20oC
-          Titik leleh                                   : -38,9oC
-          Titik didih                                   : 356,6oC
-          Densitas                                     : 13,5 g/mL
-          Massa molekul relatif              : 200,59
Umumnya kelarutan merkuri di dalam hidrokarbon lebih tinggi dibandingkan di dalam air.
Jenis dan wujud merkuri adalah sebagai berikut:
1.       Elemental mercury, Hgo
Hgo larut dalam crude oil dan hidrokarbon gas.
Kelarutan Hgo sangat bergantung pada temperatur. Jika temperatur menurun, kondensasi akan terjadi dan Hgo  akan terpresipitasi.
2.       Merkuri organik (R-Hg atau R-Hg-R)
Merkuri organik (organomercury) larut dalam crude oil dan kondensat. Kelarutannya lebih tinggi daripada Hgo. Merkuri organik yang “terkenal” adalah dimethyl mercury (CH3-Hg-CH3).
3.       Merkuri anorganik
HgCl2 termasuk merkuri anorganik, kelarutan di dalam air tinggi, sedangkan kelarutan di dalam crude oil dan kondensat rendah.
4.       Merkuri kompleks
Ligan organik, yaitu asam organik, EDTA, porphyrin, dan thiol.
5.       Senyawa merkuri tersuspensi
Contohnya adalah HgS dan HgSe yang berfasa padat (solid) dan tidak larut dalam fluida.
Hgo, R-Hg, dan R-Hg-R dapat terserap ke partikel padat (besi oksida, besi sulfida, pasir, wax, dan lainnya).
Merkuri yang umum terdapat dalam gas adalah Hgo, sedangkan yang umum terdapat dalam kondensat adalah merkuri organik.
 
Bahaya Merkuri
 
Pada temperatur kamar, merkuri Hgo berwujud cair. Merkuri umum digunakan untuk termometer, manometer, barometer, electric switch, lampu, serta beberapa jenis produk farmasi dan kosmetik. Kontainer merkuri di instrumen-instrumen tersebut tidak menyebabkan masalah kesehatan, kecuali jika uap merkuri terpapar di udara.
Uap merkuri bersifat toksik dan menimbulkan masalah kesehatan, yaitu:
-          masalah sistem saraf, pencernaan, dan kekebalan tubuh
-          masalah perkembangan janin/anak
-          masalah paru-paru, ginjal, kulit, dan mata
WHO menetapkan merkuri sebagai satu dari 10 zat kimia (top ten) yang perlu diwaspadai bagi kesehatan publik.
Rekomendasi ambang batas paparan merkuri yang diperbolehkan (PEL, permissibile exposure limit) adalah sebagai berikut:
-          OSHA  : 100 mg/m3 untuk pekerja yang beraktivitas 8 jam.
-          NIOSH :   50 mg/m3 untuk pekerja yang beraktivitas lebih dari 10 jam.
-          ACGIH :   25 mg/m3 untuk pekerja yang beraktivitas 8 jam.
Hingga tahun 1973 tidak ada laporan mengenai dampak merkuri di dalam gas terhadap industri, hingga terjadi kecelakaan katastrofik di LNG plant di Skikda, Algeria. Investigasi menyimpulkan korosi yang terjadi pada heat exchanger aluminum akibat korosi oleh merkuri merupakan penyebab kecelakaan tersebut.
Gambar 1.  Insiden di LNG Plant,  Skikda, Algeria
Sumber:
-          Interaction of Mercury with Metal Surfaces, Johnson Matthey Catalysts, 2009.
-          Carnell and Willis, Mercury Removal from Liquid Hydrocarbons, Johnson Matthey Catalysts, 2005.
-          NUCON, MERSORB® Mercury Adsorbents, Design and Performance Characteristics, Bulletin 11B28 – 2010.
-          Abu El Ela, I.S. Mahgoub, M.H. Nabawi, and Abdel Azim, Mercury Monitoring and Removal at Gas Processing Facilities: Case Study of Salam Gas Plant, Society of Petroleum Engineer (SPE), 2008.
 



 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar